Buku Filosofi Teras karya Henry Menampiring adalah salah satu yang bisa dikatakan mempopulerkan istilah stoikisme di Indonesia. Selain itu, Filosofi Teras adalah salah satu buku filsafat paling laris karena pembahasannya yang mungkin bisa relevan bagi kehidupan banyak orang. Lalu, sebenarnya apa saja pelajaran penting ada dalam buku tersebut?
Sampul buku Filosofi Teras |
Rangkuman Filosofi Teras
Mengangkat penjelasan tentang Stoisisme, atau Filosofi Teras, buku ini mengawali isi ceritanya dengan bagaimana pemikiran tersebut mulai populer sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Stoisisme dianggap mampu membantu kita dalam mengatasi emosi negatif serta menghasilkan mental tangguh dalam menghadapi dinamika kehidupan.
Selain itu, buku ini juga menjelaskan sisi relevansi Filosofi Teras dengan kehidupan generasi milenial dan gen z di masa modern ini. Melalui penerapan stoisisme, kita akan mampu mengendalikan emosi negatif dalam diri. Selain penjelasan deskriptif, ilustrasi dan kata-kata bijak juga mendukung isi buku sehingga pesan tersampaikan dengan lebih jelas.
Secara umum, buku ini cocok untuk menjadi bahan bacaan bagi para generasi milenial dan gen z dalam menghadapi berbagai perasaan, seperti rasa takut, khawatir, cemas, dan perasaan negatif lainnya. Bahkan, latar belakang munculnya buku ini juga tidak terlepas dari penulis yang terdiagnosis major depressive disorder. Pada akhirnya, buku-buku tentang penerapan filsafat stoa telah membantunya untuk menjalani hidup.
Stoa merupakan filsafat yang identik dengan kesederhanaan serta menerima keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Meskipun begitu, stoa/stoisime/stoikisme tidak berarti pasrah dan acuh dengan keadaan sekitar. Namun, filsafat ini mengajarkan kita untuk hidup dengan berprinsip indifferent.
Mengangkat penjelasan tentang Stoisisme, atau Filosofi Teras, buku ini mengawali isi ceritanya dengan bagaimana pemikiran tersebut mulai populer sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Stoisisme dianggap mampu membantu kita dalam mengatasi emosi negatif serta menghasilkan mental tangguh dalam menghadapi dinamika kehidupan.
Selain itu, buku ini juga menjelaskan sisi relevansi Filosofi Teras dengan kehidupan generasi milenial dan gen z di masa modern ini. Melalui penerapan stoisisme, kita akan mampu mengendalikan emosi negatif dalam diri. Selain penjelasan deskriptif, ilustrasi dan kata-kata bijak juga mendukung isi buku sehingga pesan tersampaikan dengan lebih jelas.
Secara umum, buku ini cocok untuk menjadi bahan bacaan bagi para generasi milenial dan gen z dalam menghadapi berbagai perasaan, seperti rasa takut, khawatir, cemas, dan perasaan negatif lainnya. Bahkan, latar belakang munculnya buku ini juga tidak terlepas dari penulis yang terdiagnosis major depressive disorder. Pada akhirnya, buku-buku tentang penerapan filsafat stoa telah membantunya untuk menjalani hidup.
Stoa merupakan filsafat yang identik dengan kesederhanaan serta menerima keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Meskipun begitu, stoa/stoisime/stoikisme tidak berarti pasrah dan acuh dengan keadaan sekitar. Namun, filsafat ini mengajarkan kita untuk hidup dengan berprinsip indifferent.
BACA JUGA: Rekomendasi Buku Non Fiksi Tersedia di Gramedia Terdekat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar