[REVIEW NOVEL] Di Tanah Lada oleh Ziggy Zezyazeoviennazabrizkie - My Life My Journey

What's New?

Jumat, 14 Mei 2021

[REVIEW NOVEL] Di Tanah Lada oleh Ziggy Zezyazeoviennazabrizkie




*Review ini ditulis pada tahun 2017 melalui sebuah akun yang kini sudah beralih fungsi.



Novel Di Tanah Lada karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie



Rating: 4.8⭐/5⭐


“Jadi, semua orang adalah satu orang. Kata Mas Alri, makanya setiap kamu melukai orang, kamu melukai diri sendiri juga. Dan, setiap kamu membuat orang senang, kamu membuat kamu sendiri senang.” –Di Tanah Lada, hlm. 141.


Bercerita tentang Ava, gadis kecil berusia 6 tahun yang lahir dalam keluarga broken home dan terpaksa pindah menuju Rusun Nero untuk menghindari ayahnya yang jahat karena sering melakukan tindak kekerasan. Hingga saat sudah pindah ke Rusun Nero, Ava bertemu dengan pengamen berusia 10 tahun bernama P. Saat itulah pertemanan mereka dimulai. Hidup P bahkan lebih parah daripada Ava. Ayahnya juga sering melakukan kekerasan terhadapnya.


Segala kisah kehidupan miris antara keduanya mengiringi tiap lembar pada novel ini hingga akhir. Namun, pembaca tidak melulu dibuat melankolis suasana hatinya, karena penulis menggambarkan ceritanya melalui kacamata Ava, anak berusia 6 tahun. Terkadang, pemikiran polos seorang anak kecil, bahkan rasa ingin tahu dalam kepala mereka yang tidak terelakkan itu menyiratkan pesan-pesan tentang cinta, kebahagiaan, ataupun kasih sayang yang sebenarnya. Mereka mengucapkannya dengan sangat sederhana, dan sesederhana itu pula perkataan mereka mampu merasuk ke dalam hati saya.


Novel-novel karya Ziggy memang tidak pernah membuat saya merasa bosan untuk membaca. Segalanya dibuat unik. Seperti gaya bahasa, alur, bahkan penokohannya. Pada novel ini misalnya, Ava merupakan seorang anak yang pandai dalam bahasa Indonesia. Kecerdasannya itu terbentuk berkat hadiah dari seorang kakek berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Alhasil, ia sendiri seperti kamus berjalan. Dan melalui hal itulah, ia merepresentasikan makna hal yang mampu memberi suatu kesan terhadapnya.
Alur dalam cerita ini juga cukup susah ditebak. Pembaca akan dihanyutkan dalam cerita, tetapi tidak tahu nasibnya akan berakhir seperti apa. Maka dari itu, buku ini adalah yang sangat saya favoritkan, dan karena itulah, saya memberinya rating 4,8⭐ kurang 0,2 karena editing yang menurut saya kurang, dilihat dari pemilihan font yang kurang menarik di setiap pergantian bab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages