Kobaran Api Karhutla Masih Menyala - My Life My Journey

What's New?

Selasa, 15 Agustus 2023

Kobaran Api Karhutla Masih Menyala

Pada tahun 2019, kebakaran hutan membuat Riau merah oleh kobaran api dan asap. Saat itulah pertama kalinya saya menyadari betapa besarnya dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi. Sebelumnya, saya tak pernah menyangka bahwa api benar-benar bisa menyala begitu lama di tengah hutan. Namun, saya lebih kaget lagi ketika mempelajari tentang penyebab kebakaran itu. Beberapa sumber menyebutkan, api bisa muncul dari dalam tanah. Bagaimana bisa?




Sebenarnya, terdapat berbagai macam faktor penyebab terjadinya karhutla. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 99% penyebabnya adalah karena ulah manusia. Doni Monardo, yang pada 2019 menjabat sebagai Kepala BNPB menyebutkan, penyebab karhutla antara lain karena tidak sengaja membuang putung rokok atau membakar sampah, membuka lahan dengan melakukan pembakaran, dan disengaja karena dibayar. Alasan di balik tindakan tersebut adalah kurangnya lapangan kerja.

Lalu, mana api yang muncul dari dalam tanah itu? 

Karhutla gambut adalah sumber yang bisa memunculkan ancaman itu. Sebelum kita bahas lebih jauh tentang karhutla gambut, ada baiknya kita mengenali tentang gambut itu sendiri. Jujur, awalnya yang saya tahu tentang gambut hanyalah kemampuannya menahan panas dan menyebarkan api. Jika difilmkan, maka saya akan berpikir bahwa gambut is the bad guy. Namun, ternyata the real villain dalam karhutla gambut adalah kita, manusia.

Jadi, apa itu gambut?

Gambut pada dasarnya adalah kumpulan bahan organik yang tidak terdekomposisi secara sempurna. Hal itu terjadi karena adanya kondisi anaerob (kedap udara), membuat proses dekomposisi terjadi dengan sangat lambat. Kemudian, bahan-bahan organik itu pun menumpuk dan membentuk lapisan gambut.

Dan ternyata, gambut punya peran penting

Langsung saja saya tuliskan peran penting gambut, yakni sebagai berikut:

  1. Mitigasi perubahan iklim

Gambut menyimpan sekitar 30% karbon dunia. Selain itu, kemampuan menyimpan karbon oleh gambut bahkan merupakan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan vegetasi atau jenis lahan apapun. Jadi, cadangan karbon di dalam tanah gambut akan terlepas jika lahan gambut dikeringkan atau dialihfungsikan. 

  1. Mitigasi banjir dan kekeringan

Daya serap lahan gambut tinggi, dapat menampung air sebesar 450-850 persen dari total bobot keringnya. Salah satu karakteristik gambut adalah tekstur tanahnya yang tidak padat dan memiliki pori-pori yang besar. Oleh karena itu, gambut mampu menyimpan air di musim hujan dan melepaskan air ke sungai ketika musim kemarau. 

  1. Menunjang perekonomian masyarakat sekitar

Terdapat berbagai tanaman dan hewan yang habitatnya di lahan gambut dan menjadi sumber pangan serta pendapatan masyarakat sekitar gambut. Beberapa kegiatan ekonomi yang bergantung pada lahan gambut meliputi pertanian tanaman pangan dan budi daya ikan. Adapun berbagai spesies ikan air tawar yang memiliki habitat di wilayah gambut, seperti jelawat, gabus, hingga nila. 

  1. Habitat keanekaragaman hayati

Berbagai flora dan fauna tumbuh dan tinggal di lahan gambut yang penting untuk keberlangsungan ekosistem gambut, termasuk jenis-jenis langka yang perlu dilestarikan. Tanaman-tanaman yang bisa kita tanami di lahan gambut, meliputi durian, jelutung, jambuan, hingga pala. Adapun di wilayah gambut Kalimantan dan beberapa di kawasan Sumatra, terdapat ramin, jenis kayu mewah untuk bahan furnitur. 

Lalu, gimana karhutla gambut bisa terjadi?

Gambut akan sangat rentan terhadap api jika sudah kering karena tutupan pohon di lahan gambut berkurang, sehingga akan mempercepat oksidasi tanah gambut. Kemudian, oksidasi itu pun akan melepaskan karbon ke udara dan mempercepat terjadinya kebakaran. Jadi, satu puntung rokok yang mendarat di atas tanah gambut benar-benar bisa menyebabkan karhutla berkepanjangan. 

Perbandingan luas kebakaran hutan dan lahan di area gambut dan non gambut periode tahun 2015 dan 2019 (Sumber: pantaugambut.id)

Meskipun data menunjukkan bahwa karhutla gambut memiliki angka yang lebih kecil, tetapi ancaman yang dimiliki bukan main. Selain mampu membakar dengan lebih cepat melalui jumlah karbon yang dikeluarkan dengan rata-rata 55 metrik ton CO2 setiap tahun atau setara dengan membakar lebih dari enam ribu galon bensin, kebakaran gambut juga sangat sulit untuk dipadamkan.

Inilah saatnya saya menjelaskan tentang alasannya, yang berkaitan dengan pertanyaan awal: Lalu, mana api yang muncul dari dalam tanah itu?

Api itu muncul dari dalam tanah gambut! Bahan-bahan organik di dalam lapisan gambut yang berisi cabang, daun, batang pohon, dan sebagainya akan menjadi bahan bakar dan membuat api terus membara di bawah permukaan gambut. Jadi, di permukaan mungkin api tak terlihat, tapi baranya masih menyala di bawahnya. Bukankah itu terdengar menyeramkan? Gambut bisa jadi ‘jahat’, tapi dia sebenarnya adalah orang baik yang tersakiti.


Dampaknya?

Banyak! Tentunya, gambut tak akan bisa menjalankan peran-peran pentingnya. Perubahan iklim akan semakin parah dengan jumlah karbon yang dikeluarkan, keanekaragaman hayati dan perekonomian masyarakat terancam, muncul berbagai risiko penyakit, terutama yang menyerang bagian pernapasan, dan berbagai dampak buruk lainnya. 

Sumber: Materi online gathering Eco Blogger Squad oleh Pantau Gambut.


Nyatanya, karhutla gambut masih terjadi hingga sekarang

Awalnya, saya pikir karhutla hanya terjadi ketika beritanya benar-benar heboh di mana-mana, seperti halnya pada 2019. Saya pikir, saat ini kita sudah cukup aman dari masalah tersebut karena lama tak terdengar berita menghebohkan tentang karhutla. Namun, nyatanya kita belum merdeka dari karhutla!

Untuk sebagian orang, mungkin karhutla adalah bencana yang sudah sering mereka alami. Jika dilihat dari datanya, karhutla pada 2022 telah membakar lahan seluas 202.618 hektar. Meskipun angka tersebut lebih kecil dari tahun sebelumnya, tetapi tak menutup kenyataan bahwa kobaran api karhutla masih menyala. 

Coba saja cari di Google “berita karhutla hari ini”. Maka, akan muncul berita-berita terbaru terkait karhutla yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. 

Apa yang bisa kita lakukan?

Kita dapat menjadi bagian dari gerakan sosialisasi yang menggaungkan tentang pentingnya untuk menjaga lahan gambut. Selain itu, kita perlu menjelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh karhutla jika terus-menerus terjadi. 

Salah satu caranya adalah dengan team up for impact! Edukasi diri sendiri dan orang sekitar kita tentang isu ini, sehingga terbentuk kesadaran yang lebih luas akan pentingnya upaya-upaya pencegahan karhutla. Temukan inspirasi dan dukung berbagai aksi dalam melindungi lingkungan di sini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages