Pelajaran Penting dari Buku Filosofi Teras - My Life My Journey

What's New?

Rabu, 08 Februari 2023

Pelajaran Penting dari Buku Filosofi Teras

Buku Filosofi Teras karya Henry Menampiring adalah salah satu yang bisa dikatakan mempopulerkan istilah stoikisme di Indonesia. Selain itu, Filosofi Teras adalah salah satu buku filsafat paling laris karena pembahasannya yang mungkin bisa relevan bagi kehidupan banyak orang. Lalu, sebenarnya apa saja pelajaran penting ada dalam buku tersebut? 

 

Sampul buku Filosofi Teras

Rangkuman Filosofi Teras

Mengangkat penjelasan tentang Stoisisme, atau Filosofi Teras, buku ini mengawali isi ceritanya dengan bagaimana pemikiran tersebut mulai populer sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Stoisisme dianggap mampu membantu kita dalam mengatasi emosi negatif serta menghasilkan mental tangguh dalam menghadapi dinamika kehidupan. 

Selain itu, buku ini juga menjelaskan sisi relevansi Filosofi Teras dengan kehidupan generasi milenial dan gen z di masa modern ini. Melalui penerapan stoisisme, kita akan mampu mengendalikan emosi negatif dalam diri. Selain penjelasan deskriptif, ilustrasi dan kata-kata bijak juga mendukung isi buku sehingga pesan tersampaikan dengan lebih jelas.

Secara umum, buku ini cocok untuk menjadi bahan bacaan bagi para generasi milenial dan gen z dalam menghadapi berbagai perasaan, seperti rasa takut, khawatir, cemas, dan perasaan negatif lainnya. Bahkan, latar belakang munculnya buku ini juga tidak terlepas dari penulis yang terdiagnosis major depressive disorder. Pada akhirnya, buku-buku tentang penerapan filsafat stoa telah membantunya untuk menjalani hidup.

Stoa merupakan filsafat yang identik dengan kesederhanaan serta menerima keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Meskipun begitu, stoa/stoisime/stoikisme tidak berarti pasrah dan acuh dengan keadaan sekitar. Namun, filsafat ini mengajarkan kita untuk hidup dengan berprinsip indifferent

BACA JUGA: Rekomendasi Buku Non Fiksi Tersedia di Gramedia Terdekat

Poin Penting dari Buku Filosofi Teras: Mengenali Dikotomi Kendali

Saya sudah selesai membaca buku ini sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi ada satu poin penting yang selalu saya ingat dan terapkan dalam hidup berkat buku ini, yakni dikotomi kendali. Penting untuk menyadari bahwa dalam hidup, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan tidak bisa kita kendalikan. Itulah inti dari dikotomi kendali.

Dalam hidup ini, kita harus mampu membagi dan mengenali mana yang bisa kita kendalikan dan mana yang tidak. Beberapa contoh dari hal-hal yang bisa kita kendalikan, meliputi opini, tindakan, serta pikiran kita sendiri. Kemudian, untuk contoh hal-hal yang tidak bisa kendalikan adalah yang berhubungan dengan eksternal, seperti tindakan atau pikiran dari orang lain. 

Memahami penerapan dikotomi kendali telah membantu saya dalam menghadapi hal-hal yang kurang mengenakan, seperti kegagalan yang datang berkali-kali. Apapun itu hasil dari tes atau kesempatan yang saya coba, saya hanya harus fokus pada hal-hal yang bisa saya kendalikan. Artinya, jika saya gagal, maka hal itu sudah bukan lagi sesuatu yang bisa saya kontrol. 

Secara keseluruhan, buku Filosofi Teras telah menjadi gerbang saya untuk mencoba mengenali paham stoisisme lebih jauh. Tentunya, jika ingin semakin paham, membaca Filosofi Teras saja tidak akan cukup. Oleh karena itu, perluas referensi bacaan yang membahas tentang stoisisme agar kita mengerti bahwa paham tersebut tidak mengajarkan kita untuk menjadi acuh tak acuh, tetapi menjalani hidup yang lebih tenang. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages